Fasilitas Pencegahan Virus Corona Bandara Soetta Dinilai Kurang
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene mencoba alat pengukur suhu tubuh saat memimpin Tim Komisi IX DPR RI melakukan sidak ke Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (29/1/2020). Foto : Kresno/Man
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menilai fasilitas yang ada Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dalam mencegah masuknya virus corona ke wilayah Indonesia, masih kurang. Menurutnya, jumlah thermal scanner yang saat ini hanya berjumlah 4 buah di Terminal 3 perlu ditambah. Begitu pula dengan tenaga medis yang bersiaga. Pasalnya setiap hari ada lebih dari 6.000 penumpang yang datang ke bandara tersebut.
“Tenaga medisnya kurang, cuma 6 orang. Ini menangani 6.000 penumpang, satu petugas menangani berapa? Kan kira-kira begitu, kan kita bisa hitung,” ucap Felly saat memimpin Tim Komisi IX DPR RI melakukan sidak ke Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (29/1/2020). Dalam sidak ini, Tim Komisi IX DPR RI sempat melihat fasilitas thermal gun dan thermal scanner yang digunakan petugas di Terminal 3.
Selain itu, Komisi IX DPR RI juga melihat fasilitas yang ada di ruang karantina milik Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dalam ruangan itu terdapat kapsul transportasi yang akan digunakan untuk penumpang yang diduga suspect virus corona. Selain itu, masih dalam area yang sama juga terdapat ruang perawatan kepada pasien yang membutuhkan bantuan medis.
“Kemudian persiapan kamar, baik itu untuk kamar orang yang sakit ini maupun yang sudah terinfeksi yang berbahaya. Kita tidak lihat satu ruang isolasi yang isinya cuma dua bed, itu sangat kurang. Dari 6.000 penumpang itu berapa persen harusnya dengan bandara begini besar. Ada atau tidak (yang suspect virus) itu harus siap,” tega politisi Partai NasDem ini. (eno/sf)